Baru awal-awal ramadan. Ada satu hal ygmasih membuat hari ini seperti suasana ramadan seharusnya adalah ketika mendengar kata mudik. Tiap kali melihat foto ini rasanya ingin bernostalgia saja dengan kenangan mudik dulu waktu sd. Memang mudik yg tak begitu jauh hanya sekitar 40km ke selatan kota tempatku tinggali. Namun nuansanya yg asri waktu itu, modernisme yg juga tidak segila sekarang dan jalanan rusak khas daerah-daerah cilacap sangat berbenak dihati. Entahlah jika lewat jalan2 yg dulu aku lalui ketika mudik, rasanya seperti tersihir membuka memori-memori waktu kecilku dulu bertemu nenek, keceriaan, keramahan, jauh dari bising dan lingkungan yang masih alami, kultur jawa yang hangat dll. Lalu sekarang? Tempat itu tak ubahnya dirumah, jauh dari asri dan biasa saja, entahlah mungkin berkat teknologi. Ya, mungkin lebaran kali ini aku siap mudik kerumah neneku walupun dia sudah lama pergi tapi masih ada sodara-sodaraku yg selalu menyambut dengan hangatnya, sehangat suasana di foto ini. Foto: Kroya, belum lama ini Mei 2017.
I need a person who will correct me if i did something wrong and learn me who to do i best. Not a person who will leave me if i did make a mistakes.
waktu adalah fana, kita abadi. -Sapardi Joko
Here i say to You, God. "Nobody wants to be my darling except You."
Sometimes, i need this. Need to be loved by someone. Can i?
Maybe I wasn’t made for anyone.
6 word story by K.L (via psych-facts)
The reason of nobody belong to me.
Don’t think Don’t speak Let’s just sit in silence.
Armin van Buuren, “Strong Ones” (via wnq-music)
Daily sickman need holiday. ⚡️⚡️⚡️
It's gonna be alright, baby.